Sejak tanggal 4 Mei 2007 PT Traya Tirta Makassar (PT TTM) melakukan kerja sama dengan PDAM Kota Makassar dimana PT TTM mengelola IPA Panaikang yang berkapasitas terpasang 1.000 liter per detik selama 20 tahun. Dalam kerja sama tersebut, PT TTM telah berhasil:

  1. Merehabilitasi IPA yang dibangun di tahun 1970-an tersebut dan mengembalikan kapasitas produksinya dari kapasitas real 800 liter per detik di awal kerja sama menjadi 1.000 liter per detik sesuai desain aslinya.
  2. Meningkatkan kapasitas terpasang dari 1.000 liter per detik menjadi 1.300 liter per detik.
  3. Memproduksi air bersih sesuai kualitas dan kuantitas yang disepakati selama 24 jam sehari 7 hari seminggu.
  4. Menekan dan mempertahankan kehilangan dan kebocoran air di IPA Panaikang di bawah 2%.
  5. Mengambil inisiatif dalam meminimalisir fluktuasi ketersediaan air baku dengan:
    a. Membuat dan mengoperasikan intake non-permanen selama musim kemarau.
    b. Melakukan tindakan proaktif dalam pengawasan, pemeliharaan, dan perbaikan saluran air baku sepanjang 30 kilometer.
INTAKE

Alur proses pengolahan air minum di IPA Panaikang dimulai dengan proses prasedimentasi yaitu merupakan unit pengolahan pendahuluan yang berfungsi menurunkan kekeruhan yang tinggi dalam air baku. Kemudian, air baku melewati saringan kasar untuk menyaring sampah dan plastik.

PROSES PENGOLAHAN

Setelah proses penyaringan, tahap berikutnya dilakukan proses koagulasi, okulasi, sedimentasi dan ltrasi. Proses koagulasi pengadukan dengan cara mekanik (Flash Mixer) di tempat ini pula dilakukan penambahan koagulan yang dapat menurunkan parameter warna, bau, warna, Total Suspended Solid (TSS) dan zat organik. Tahap selanjutnya dilakukan proses okulasi dan sedimentasi menggunakan pulsator. Pada unit pulsator ini terjadi proses pengendapan, sehingga air yang keluar dari pulsator telah memiliki tingkat kekeruhan yang relatif rendah.

DISTRIBUSI

Setelah dari pulsator air dialirkan menuju lter (Saringan Pasir Cepat) dan ditampung dalam unit ground reservoir dengan total kapasitas 10.000 m3. Kemudian hasil produksi air minum disalurkan ke pusat distribusi di Kota Makassar untuk melayani penduduk di wilayah Panaikang.